Liga178 News, Indonesia – Fenomena alam Gerhana Matahari Cincin melewati beberapa titik di Indonesia pada hari Kamis (26/12/2019).
Masyarakat Indonesia menikmati gerhana matahari yang terjadi ketika bulan melintasi antara bumi dan matahari dan menghalangi cahayanya. Fenomena yang terbilang langka, sebab tidak setiap tahun masyarakat dapat menyaksikan peristiwa alam tersebut.
Astronom amatir Indonesia, Marufin Sudbyo mengungkapkan bahwa peristiwa GMC ini dapat kembali disaksikan pada tahun 2031 mendatang lagi. Fenomena alam akibat terhalangnya cahaya matahari dan bulan ini juga berdampak bagi masyarakat Indonesia, dan lebih bersifat spiritual, dan juga membawa dampak secara fisis.
Meski harus menunggu 12 tahun kemudian untuk menyaksikan keindahan fenomena alam ini, ternyata GMC memiliki sisi menarik yang sama menariknya dengan Gerhana Matahari Total (GMT). Dalam kondisi normal, langit siang hari memilki limiting magnitude +3,5 sehingga hanya Venus yang dapat terlihat.
Limiting magnitude atau pembatas magnitude adalah maginitudo semu yang samar dari benda langit yang dapat di deteksi atau dideteksi oleh instrument tertentu, dan biasanya membutuhkan pengamat berpengalaman untuk menemukannya. Sebaliknya pada saat puncak GMC yang berlangsung siang hari tadi.