Jakarta, Liga178 News- Kabar Sriwijaya Air ini menjadi tranding topic ini adalah alasan maskapi Sriwijaya Air diminta setop terbang terkuat. Rekomendasi setop layanan terbang itu keluar setelah keluar pengawasan dari Direktorat kelaikudaraan dan pengopersian Pesawat Udara (DKPU), Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian perhubungan.

Kondisi keuangan Sriwijaya Air semakin amburadul. Kendala di sector operasional membuat perusahaan semakin tekor, bahkan mencapai Rp.3,2 Miliar selama kurang dari 1 tahun.

Baca Juga : Sriwijaya Air Tepis Kabar Berhenti

“Ada potensi memang, tapi dana untuk service recovery baik retiming penalty 30 menit, 1jam, 2jam, 3jam sampai pax transfer itu dananya masih ada. tapi dalam sehari saya bisa tanda tangan mungkin mendekati Rp. 1 milliar untuk service recovery “ Ujarnya di kopi Oey, Jakarta, Senin(30/9/2019).

Dengan membatalkan banyak penerbangan maka Sriwijaya Air harus membayarkan seluruh Servicer Recovery itu. Menurut catatnnya dari 3-26 September 2019 total service recovery yang sudah dikeluarkan mencapai Rp. 3,2 Miliar.