Jakarta, Liga178 News – Belakangan ini ojek online (ojol) tengah digegerkan oleh kemunculan Maxim. Pasalnya, mereka menerapkan tarif di bawah ketentuan yang sudah ditetapkan Kementerian Perhubungan sebagai regulator.
Namun sebetulnya, Maxim sudah ada sejak 2003. Namun dulunya hanya sebuah layanan aplikasi taksi di kota Chardinsk yang terletak di Pegunungan Ural, Rusia.
Di Indonesia sendiri, Maxim membuka cabang pada 2018 lalu. Perusahaannya semakin melebarkan sayap dengan tidak hanya menjadi perusahaan transportasi online yang fokus ke taksi, melainkan juga jenis layanan angkutan lain seperti ojek atau mobil pada umumnya.
Kini Maxim berencana ekspansi ke tiga kota baru, setelah beroperasi di 17 kota di Indonesia. Saat ini ‘si kuning’ tersebut telah beroperasi di Jakarta, Pekanbaru, Batam, Surakarta, Samarinda, Banjarmasin, dan Balikpapan. Selain Indonesia, Maxim juga sudah ada di Malaysia dan berencana masuk Vietnam.
Baca Juga : Kenaikan Tarif Ojol di Dukung Seluruh Wilayah Indonesia
Namun begitu, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya sudah menyelesaikan permasalahan tersebut. Ia mengatakan kini Maxim sudah memberlakukan tarif yang seharusnya.
“Sudah menyesuaikan, karena dia harus ke Rusia dulu, terus Maxim menyesuaikan. (Tarifnya sesuai?) Iya sesuai dengan standar kita,” ujarnya di Terminal Kampung Rambutan, Minggu (22/12/2019).
Hal itu merupakan buah hasil dari pertemuan antara Kementerian Perhubungan dengan pihak Maxim. Ia ingin antara operator ojek online bisa bersaing dengan sehat.
“Jakarta memang kota pertama yang kami kembangkan, dan masih ada tiga kota lainnya yang akan kami kembangkan,” kata Development Manager Maxim Indonesia Imam Mutamad, Minggu (29/12/2019).
Imam mengatakan, Maxim akan memperluas layanannya terutama di daerah-daerah. Menurutnya, masih ada 50 juta orang yang belum terlayani layanan ride hailing. Di daerah selain Jakarta juga dinilai memiliki peluang yang besar, terutama yang belum maksimal tergarap sebelumnya.
Ia pun menegaskan pihaknya tidak akan masuk ke bisnis pengantaran makanan atau lifestyle seperti kompetitornya.
“Fokus kami transportasi, kami sudah ada beberapa kota di Surakarta dan Yogyakarta kami ada delivery logistik, dan kami ada pick up, mobil box juga,” ujar Imam.