Jakarta, Liga178 News – Otoritas Ukraina meminta otoritas Iran untuk menyerahkan black box atau kotak hitam pesawat maskapai Ukraina yang ditembak jatuh rudal Iran, pekan lalu. Otoritas Ukraina menegaskan pihaknya akan menjaga ‘bukti’ yang diperlukan dalam penyelidik tragedi yang menewaskan 176 orang itu.
Seperti dilansir AFP, Kamis (16/1/2020), Kantor Jaksa Agung Ukraina dalam pernyataannya menegaskan, pihaknya akan mengambil ‘semua langkah’ untuk secara layak melakukan dekode kotak hitam pesawat jenis Boeing 737-800 itu. Jaksa Ukraina juga menyatakan akan ‘menjaga bukti dalam penyelidikan kecelakaan ini’.
Pesawat maskapai Ukraine International Airlines ditembak jatuh rudal Iran sesaat usai lepas landas dari Teheran pada 8 Januari lalu. Total 176 penumpang dan awak, yang sebagian besar warga Iran dan warga Kanada keturunan Iran, tewas dalam insiden ini.
Setelah menyangkal selama tiga hari, Garda Revolusi Iran mengakui pada Sabtu (11/1) lalu bahwa pihaknya secara tidak sengaja menembak jatuh pesawat itu. Kejadian tragis ini terjadi beberapa jam setelah Iran melancarkan serangan rudal terhadap markas pasukan Amerika Serikat (AS) di Irak, sebagai balasan atas kematian Komandan Pasukan Quds Iran, Mayor Jenderal Qasem Soleimani, dalam serangan drone AS pada 3 Januari lalu.
Informasi terbaru yang dilaporkan media terkemuka AS, The New York Times (NYT), menyebut ada dua rudal balistik yang ditembakkan militer Iran terhadap pesawat penumpang itu. Kedua rudal diluncurkan dalam selisih waktu 30 detik dari sebuah lokasi militer Iran. Laporan ini didasarkan pada sebuah rekaman video keamanan yang keasliannya telah diverifikasi NYT.
Kantor jaksa Ukraina dalam pernyataannya menyebut pihaknya telah mengirimkan permintaan agar Iran menyerahkan kotak hitam pesawat maskapai Ukraina itu.
“(Ukraina) Telah mengirimkan sebuah permintaan bantuan hukum terkait penyerahan rekaman penerbangan Boeing 737 milik Ukraine International Airlines kepada badan penegakan hukum Ukraina,” demikian pernyataan kantor jaksa Ukraina.
Menurut kantor jaksa Ukraina dalam pernyataannya, Dinas Keamanan Ukraina atau SBU akan bertugas menyelidiki kejadian tersebut.
Belum ada tanggapan dari otoritas Iran terkait permintaan Ukraina ini.
Sebelumnya, diketahui bahwa Iran berencana mengunduh dan mengekstrak rekaman suara dan rekaman data penerbangan pesawat itu di wilayahnya sendiri, dan meminta bantuan negara lain jika mengalami kesulitan dalam proses tersebut. Iran menyatakan empat negara — Rusia, Kanada, Prancis dan Ukraina — siap membantu negara tersebut.
Menurut otoritas Iran, akan dibutuhkan waktu sedikitnya satu atau dua bulan untuk mengekstrak informasi dari rekaman suara dan rekaman data penerbangan pada kotak hitam tersebut. Penyelidikan kecelakaan ini dinilai bisa memakan waktu 1-2 tahun ke depan.