Jakarta – Jakarta pagi ini masih menjadi salah satu kota di dunia dengan udara paling berpolusi. Data AirVisual sudah menunjukkan udara Jakarta menempati peringkat ketiga dengan kondisi udara tidak sehat di dunia.
Seperti terpantau di situs AirVisual, Kamis (1/8/2019) pukul 06.49 WIB, Air Quality Index (AQI) Jakarta berada di angka 135. Artinya, kualitas udara di Jakarta tidak sehat. Ranking polusi ini tidak tetap dan dapat berubah sewaktu-waktu.
AQI 135 di DKI Jakarta berarti kualitas udara di Ibu Kota tidak sehat (unhealthy).
AirVisual merekomendasikan agar kelompok sensitif mengurangi aktivitas di luar ruangan. Setiap orang perlu mengenakan masker polusi. Ventilasi tidak dianjurkan. Pemurni udara perlu dinyalakan bila udara dalam ruangan tidak sehat.
Pagi ini kota dengan udara paling berpolusi pertama diduduki Kota Ulaanbaatar dengan AQI 171. Lalu diikuti Dubai di peringkat kedua.
AQI merupakan indeks yang menggambarkan tingkat keparahan kualitas udara di suatu daerah. AQI dihitung berdasarkan enam jenis polutan utama, seperti PM 2,5, PM 10, karbon monoksida, asam belerang, nitrogen dioksida, dan ozon permukaan tanah.
Rentang nilai dari AQI adalah 0-500. Makin tinggi nilainya berarti makin tinggi tingkat polusi udara di wilayah tersebut. Skor 0-5 berarti kualitas udara bagus, 51-100 berarti moderat, 101-150 tidak sehat bagi orang yang sensitif, 151-200 tidak sehat, 201-203 sangat tidak sehat, dan 301-500 ke atas berarti berbahaya.