Jakarta – Di media sosial Facebook beredar informasi yang mengimbau agar netizen tidak mengonsumsi semangka yang daging buahnya tampak retak atau berongga. Hal ini disebut karena adanya penambahan zat kimia yang dapat menyebabkan kanker bila masuk tubuh.

“Buah semangka yang memiliki keretakan didalamnya telah diobati dengan bahan kimia. Retakan pada daging buah ini muncul karena hasil dari zat kimia yang disebut forchiorfenuro (bubuk kimmia yang digunakan untuk mempercepat buah).

Zat kimia tersebut jika masuk kedalam tubuh dapat menyebabkan kanker, kerusakan saraf dan merusakkan kesehatan secara menyeluruh. Oleh karena itu anda hharus menghindari memakan semangka jika melihat retakan didalam daging buah,” tulis potongan pesan.

Hingga artikel ditulis pada Jumat (2/8/2019), pesan yang pertama kali diunggah pada 16 Juli 2019 tersebut sudah dibagikan lebih dari 16 ribu kali dan mengundang 271 komentar. Beberapa netizen ada yang percaya tapi tidak sedikit juga yang skeptis.

“Salah. Ini karena tingkat ketuaan semangka. Semangkin tua maka akan ada pecahan pada tengah semangka. Dan rasanya lebih manis,” komentar salah satu pengguna Facebook.

Dihimbau untuk membeli semangka dalam keadaan utuh, keadaan pecah atau tidak sempurnanya bentuk dipastikan ada perubahan suhu dan dari segi rasa.