Jakarta- Indonesia baru- baru ini ada kesalahpahamaan di Papua yang merasa di minoritaskan perihal kejadian di asrama Surabaya baru- baru ini. Pengamat teknologi informatika mepertanyakan keputusan kementerian Komunikasi dan Informatika yang memblokir akses internet dengan dalih untuk mengangkal hoak Kerusuhan di Papua dan Papua Barat.
“Juru bicara pemerintah yang harus bicara secara kontinu untuk menjelaskan perkembangan di sana. Sebab betapa pun, fakta yang di sampaikan secara terus menerus akan menggelamkan Hoaks” kata Budiman.
Aksi Kamisan ke-598 memberikan kesempatan unutk penyampaian kritik terhadap dugaan diskriminasi dan pelanggaran HAM untuk warga Papua.
“ Kami sedih dan marah, rasisme jadi makanan harian kawan kawan di Papua. Kita tidak ingin itu terlulang kembali. Karena Papua satu negara Bersama Indonesia bukan Negara lain. Yang kami harapkan tidak terulang kembali, Usman mengutuk keras rasisme. Rasisme Musuh kemanusiaan, Kita Lawan!” Kata Koordinator Desk Politik, Usman.
Baca Juga : “Mencekam” Berujung Unjuk Rasa Di Papua
Senadam Presidium Masyarakat Anti Fitnah Indonesia(Mafindo) Anita Wahid juga meyayangkan keputusan Pemerintah memblokir akses Internet Blokir. Anita mengatakan seharusnya pemerintah bisa mengeluarkan laporan secara berkala untuk menekan kesimapngsiuran informasi. Biar tidak ada kesalahpahamaan tentang papua ini biar tidak terjadi masalah berkepanjangan.
“ Dengan mengelurkan laporan berkala yang netral dan factual mengenai kondisi dan keadaan di lapangan secara benar dan sesungguhnya terjadi. Agar seluruh masyarakat mengetahui dan bisa crosscheck informasi kepada pemberitaan media kredibel yang terdaftar di Dewan Pers” Kata Anita.
Untuk kejadian ini tidak perlu di Blokir Internet akan membuat kondisi menjadi memanas dan akan banyak yang bertanya-tanya tentang kejadian di papua ini. Maka sebaiknya pemerintah mencoba mengkaji ulang presepsi yang di buat akan tidak membuat public atau masyakarat membuat opini yang tidak baik atau negative. Maka sebaiknya membiarkan Internet tidak perlu di blokir.
Isu soal Papua Memanas dalam sepekan terkahir. Bermula dari insden bentrok mahasiswa Papua di Malang serta Surabaya. Insiden tersebut memicu sejumlah kerusuhan yang ada di Papua barat seperti di Sorong dan Manokwari.