Jakarta menempati posisi teratas dengan kondisi udara tidak sehat didunia. Jakarta kembali menjadi kota paling berpolusi di dunia versi AirVisual.

Dilansir AirVisual di situsnya, Minggu (28 Juli 2019) pukul 06.04 WIB, Air Quality Index (AQI), Jakarta berada di angka 195. Artinya kualitas udara di Jakarta tidak sehat. Ranking polusi ini dapat berubah sewaktu-waktu.

 AQI merupakan indeks yang menggambarkan tingkat keparahan kualitas udara di suatu daerah. AQI dihitung berdasarkan enam jenis polutan utama, seperti PM 2,5, PM 10, karbon monoksida, asam belerang, nitrogen dioksida, dan ozon permukaan tanah.

 Nilai yang diberikan dari AQI ( Air Quality Index ) adalah 0 sampai 500. Semakin tinggi nilainya menunjukkan semakin tinggi tingkat polusi udara di wilayah tersebut, semakin tingginya nilai tingkat udara berarti semakin buruknya udara yang tercemar oleh polusi,

Range Skor adalah :

– 0-5 berarti kualitas udara bagus

– 51-100 berarti moderat

– 101-150 tidak sehat bagi orang yang sensitif

– 151-200 tidak sehat

– 201-203 sangat tidak sehat, dan terakhir

– 301-500 ke atas berarti berbahaya

 Jakarta mendapat Nilai 195 dalam AQI ( Air Quality Index ), yang artinya punya udara tidak sehat (unhealthy) pagi ini.

AirVisual merekomendasikan agar kelompok sensitif mengurangi aktivitas di luar ruangan. Setiap orang disarankan khususnya masyarakat yang menempati kota jakarta untuk agar memakai masker wajah agar tidak berdampak pada polusi yang terjadi, dan Ventilasi tidak dianjurkan terbuka, Karena dampak ini akan terus terjadi dalam sepekan ini.

Upaya untuk saat ini adalah masyarakat dihimbau untuk mengurangi polusi udara dengan cara lebih menggunakan transportasi umum ketimbang kendaraan pribadi agar lehidupan di Jakarta jauh lebih sehat, upaya selanjutnya Dinas Kesehatan aka nada uji emisi kendaraan yang layak dipakai agar terbebasnya polusi udara yang terjadi saat ini.