Jakarta, Liga178News– Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid menilai tidak relevan jika kasus kematian George Floyd di Amerika Serikat dikaitkan dengan rasisme terhadap etnis Papua di Indonesia. Diketahui, tak sedikit kalangan di media sosial yang mengaitkan kasus George Floyd dengan diskriminisasi dan rasisme terhadap etnis Papua. “Karena terdapat perbedaan konteks sejarah dan kepentingna,” kata Meutya Meutya mengamini bahwa masih ada pandangan negatif dari masyarakat terhadap etnis Papua. Namun, dia menilai itu terjadi bukan karena sentimen rasisme, melainkan karena Papua kerap diidentikkan dengan kelompok yang ingin lepas dari Indonesia. Politikus Partai Golkar itu lalu menegaskan bahwa negara indinesia tidak pernah membeda-bedakan setiap etnis. Semuanya dianggap sama dan konstitusi menjamin sluruh warga negara memiliki hak yang sama. Apabila ada kasus-kasus diskriminatif lanjutnya, bisa dibawa ke ranah hukum. Semua warga negara Indonesia berkedudukan sama di hadapan hukum. Diketahui, George Floyd meninggal dunia lantaran tidak bisa bernafas Ketika seorang petugas kepolisian setempat menjepit lehernya dengan lutut selama beberapa menit. Hal itu terjadi usai George Floyd kedapatan ingin menggunakan uang palsu.