Jakarta, Liga178 News – Ribuan tahun silam, Nabi Nuh membuat bahtera di puncak bukit atau perintah Tuhan. Pembuatan dilakukan karena ia meyakini banjir besar akan datang dan menghancurkan semesta.

Kala itu, ia dipandang aneh. Alih-alih dibantu, Nuh malah mendapat cemooh dari kaumnya. Setelah kapal jadi, ia mengajak keluarga, umat dan ternak untuk naik ke kapal raksasa itu.

Tak berapa lama, banjir besar datang dan menenggelamkan daratan. Nuh dan kaum-Nya berhasil selamat karena sudah berada di dalam kapal.

Kisah Bahtera Nuh menjadi inspirasi David Steward, konglomerat asal Missouri, Amerika Serikat (AS). Ia tekun menjalani hidup dan usahanya hingga sukses menjadi satu dari empat orang kaya kulit hitam di AS. Sumber kekayaan terbesarnya berasal dari perusahaan raksasa penyedia infrastruktur teknologi informasi World Wide Technology (WWT).

Steward besar di keluarga kurang mampu. ia memiliki tujuh saudara sementara ayahnya hanya bekerja sebagai mekanik dan petani. bahkan, dalam catatan Forbes, ayahnya pernah bekerja sebagai petugas pembersih toilet dan pemulung.

Lahir dari keluarga kulit hitam, pria berusia 69 tahun ini kenyang dipandang sebelah mata dan menerima perlakuan diskriminatif di masa muda. kala itu, ia harus sekolah terpisah dengan warga kulit putih. ia juga tak bisa menikmati fasilitas kolam renang publik di tempat tinggalnya.

Namun semua kondisi itu tidak mematahkan semangatnya. ia tumbuh sebagai anak yang cerdas dan pekerja keras. ia juga mendekatkan diri kepada Tuhan dengan aktif mengikuti kegiatan gereja.