Jakarta- Seniman Arsewendo Atmowiloto tutup usia di umur 70 tahun setelah berjuang melawan penyakit kanker prostat. Ia meninggal pada Jumat (19/7) Pukul 17.50WIB.
Arsewendo Atmowiloto terkenal sebagai seniman dan budayawan lengendaris di Indonesia. Yang memiliki karya karya yang sangat terkenal dan sudah banyak sekali naskah sinteron, novel yang memenangkan penghargaan, salah satu penghargaan Sastra Asean pada tahun 1987.
Salah satu karya yang terkenal di telinga Indonesia itu ada film Keluarga Cemara yang baru saja pada tahun 2018 di angkat film layar lebar Indonesia yang di angkat kembali.
Kepergian Arswendo membuat seniman Indonesia berduka dan beberapa seniman bersedih seperti actor senior Adi Kurdi yang sangat berduka dia mengenal Arswendo. Sebagai seniman yang sangat suka sekali bercanda dakn kerap ceplas ceplos.
“ Dia itu bercanda tidak hanya dengan temanya tapi dengan hidupnya juga dengan Tuhannya” ucap Adi hal yang paling di kenang itu saat Dia masuk dalam penjara dan tetap berkarya dalam pun dia mendekap di penjara cipinang sewaktu itu.
Saat dia di penjara tidak membuat dia berputus asa walaupun saat itu dia di Vonis 5 tahun penjara saat itu dia terjerat kasus masalah pendapat yang saat itu masih menjadi pemimpin Redaksi Tabloid monitor.
Berkat Karya-karyanya, Arsewendo pernah di anugerahi Hadiah Zakse atas esainya buyung- Hok dalam kretivitas Kompromi pada 1972. Kemudian dramanya, Penantang tuhan dan bayiku yang pertama. Serta masih ada yang lainnya.
Kini Karya-karya yang di tingglakna Arsewendo akan menjadi kenangan hingga warisan yang sangat berharga bagi Indonesia nya. Yang akan membuat Indonesia bangga memiliki dia karena karya yang sangat baik.