Jakarta, Liga178 News– Seniman Djaduk Ferianto meninggal dunia pada Rabu (13/11) di usia 55 tahun. Kabar tersebut diumumkan oleh sang kakak yang juga seorang seniman, butet Kertaradijasa melalui akun Instragram.
Gregorius Djaduk Ferianto adalah seorang actor, Sutradara dan musikus. Ia lahir dari keluarga seniman. Sang ayah, Bagong Kussudiardja dikenal sebagai Koreografer dan pelukis. Djaduk kecil dikisahkan memiliki cita-cita jadi dalang.
Tinggal di lingkungan yang sangat ‘nyeni’ di Yogyakarta mempertajam naluri seni Djaduk. Ia terbiasa dengan alunan music tradisional seperti keroncong, namun tetap menerima gendre ‘asing’ seperti jazz.
Pria kelahiran Yogyakarta tersebut meruapakan bagian dari kelompok music Kua Etnika, grup yang mengusung music etnik Indonesia. merka kerap mengaransemen lagu-lagu daerah, memadukan dengan jazz, atau memberi sentuhan lewat instrument tak terduga seperti mainan anak atau perkakas dapur.
Musikalitas Djaduk tak bisa dianggap remeh. Sejak tahun 1997, ia telah melahirkan karya-karya unik melalui kedua kelompok musiknya tersebut, di antaranya adalah orkes sumpeg Nang Ning Nong (1997) dan Ritus Swara (2000) bersama Kua Etnika, serta Parodi Iklan (2000), Komedi putar (2002), Janji Palsu (203), dan Maling Budiman (2006) bersama Orkes Sinten Remen.
Pada 2006, ia pernah meliris lagu rohani bertajuk Dia sumber Gembiraku.
Djaduk diketahui memiliki jadwal tampil terdekat di festival Ngayogjazz 2019 pada 16 November mendatang. Melalui akun Instagram, pihak penyelenggara menyampaikan ucapan selamat jalan untuk salah satu penampil yang paling di tunggu tersebut.
“Sugen tindak,Tulis mereka yang dalam Bahasa Indonesia berarti” Selamat Jalan”