Jakarta, Liga178News– Kelompok peretas Anonymous dikabarkan berhasil meretas situs kepolisian Minneapolis, Amerika Serikat pasca insiden kematian George Floyd. Kelompok Minneapolis bisa netral dalam menyelidiki kasus kematian Floyd tersebut. Floyd diketahui meninggal saat hendak diamankan oleh petugas kepolisian Sektor 3 Minneapolis. Dia meninggal akibat kehabisan nafas beberapa saat setelah lehernya ditekan oleh peetugas yang bernama Derek Chauvin. Kematian Floyd lantas menimbulkan aksi unjuk rasa di sejumlah wilayah di AS. Bahkan, kerusuhan dan penjarahan terjadi saat aksi tersebut. Kelompok Anonymous ‘bereaksi’ pascainsiden kematian Floyd. Mereka menuntut petugas kepolisian yang membunuh penduduk sipil dan melakukan tindak kejahatan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Kelompok peretas Anonymous bukan pertama kali diketahui melakukan peretasan sebagai bentuk aksi protes. Kelompok itu yang dianggap sebagai ‘aktivis’ telah dikaitkan dengan berbagai insiden terkenal selama bertahun-tahun, termasuk serangan internet terhadap pemerintah, perusahaam besar, lembaga keuangan, dan kelompok agama. Anonymous mendapat perhatian nasional pada 2008, ketika meretas situs Web Church of Scientology. Meskipun banyak yang memuji Anonymous, anggota kelompok peretasan itu telah menghadapi tuntutan atas tindakan mereka. FBI telah menuduh Anonymous melakukan cyberstalking, peretasan komputer, dan penipuan. Aktivis internet Gregg Housh menyatakan Anonymous sebelumnya adalah sekelompok individu tanpa bentuk yang dapat melibatkan siapa saja yang ingin menggunakan merek tersebut. Dia berkata Anonymous dibuat untuk digunakan dan diadopsi oleh siapa saja. Housh menuturkan, Anonymus beranggotakan perempuan, laki-laki, Demokrat, Republik, muda. Tua. Dan orang- orang dari berbagai ras dan kebangsaan.  Di dunia nyata, Anonymous telah dipraktikkan oleh orang yang melakukan unjuk rasa dengan mengenakan topeng Guy Fawkes untuk mengaburkan identitas mereka. Housh menyampaikan tujuan utama dari Anonymous adalah memerangi sensor, mempromosikan kebebasan berbicara, dan melawan kontrol pemerintah yang memicu orang-orang tidak dapat melakukan aksi kolektif. Housh menyebut secara prinsip Anonymous adalah kelompok yang anti-penindasan. Housh menjelaskan Anonymous tidak memiliki daftar keanggotaan ata organisasi khusus. Salah satu tindakan Anonymous bisa tercipta lewat sebuah koneksi khusus atau obrolan grup. Namun tidak semua orang yang terkait dengan grup menyetujui setiap tindakan yang diambil atas nama Anonymous. “Saya tidak berpikir Anda akan dapat menemukan Anon yang tidak akan kecewa tentang setidaknya satu operasi” ujar Housh. Di sisi lain, kelompok Anonymous sangat lihai dalam menyerang targetnya. Hal itu telah terbukti dari dikendalikan dan dirusaknya sebuah situs web hingga bocornya informasi yang diretas. Misalnya, Anonymous diduga meretas dan memposting pesan di situs perusahaan kemanan komputer HPGary dan CEO-nya. Bahkan mengunduh ribuan email dan mengambil kendali atas akun Twitter CEO HPGary. Pada 2013, Anonymous mendapatkan ketenaran ketika programmer Deric Lostutter bekerja.