Jakarta, Liga178News– Seorang warga Indonesia (WNI) yang tinggal di Malaysia, Ali Fauzi mengaku tidak heranjika pemerintah Negeri Jiran menerapkan kebijakan pembatasan pergerakan (lockdown) bagi waga untuk menekan penularan virus corona mulai hari ini Rabu(18/3). Sebab penyebaran virus corona (Covid-19) di Malaysia dinilai sudah mengkhawatirkan. Pada hari ini Malaysia mencatat melakukan ada 673 kasus virus corona dengan dua kematian. “Kaget sih tidak yak arena sebelum pemerintah Malaysia melakukan lockdown kami sudah mendengar rencara itu dari pemberitaan di media. Tapi perasaan was-was memang ada hanya kita harus selalu mengikuti perkembangan berita dan tata cara menjaga kebersihan dalam sikon (situasu dan kondisi) seperti ini” kata Ali. Ali yang sudah dua dasawarsa bermukim di Malaysia menganggap kebijakan lockdown sudah teapt lantaran penyebaran Covid-19 sudah termasuk massif di Negeri Jiran. Selain itu menurutnya dampak ekonomi yang dirasakan sebagian warga Malaysia juga tak terlalu besar lantaran rata-rata masyarakat Negeri Jiran mendapat pemasukan bulanan. Selain itu, kebijakan pembatasan pergerakan juga hanya berlaku sementara waktu selama 14 hari ke depan. “Orang-orang disini ekonominya tidak banyak bergantung pada penghasilan harian. Malaysia adalah Negara yang dihuni oleh banyak warga asing dari berbagai Negara di dunia jadi kalau tidak di lockdown kemungkinan lebih buruk bisa saja terjadi” kata lelaki asal Lamongan Jawa Timur itu. Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin memberlakukan lockdown menyusul kasus virus corona yang meningkat di Negeri Jiran. Kebijakan pembatasan pergerakan ini membuat Malaysia menutup akses masuk ke dalam dan keluar negeri untuk sementara waktu. Semua warga dari Malaysia dilarang bepergian keluar negeri dulu. Sementara mereka yang kembali dari luar negeri  haru melalui inspeksi kesehatan dan diwajibkan menjalani karantina diri selama 14 hari. Malaysia juga akan melarang pendatang- termasuk turis dari luar negeri. Warga Negara jgua diperintahkan untuk membatasi bepergian di dalam negeri dan melarang seluruh kegiatan yang berkaitan dengan keramaian. Segala hal tentang kegiatan massal seperti soal keagamaan, olahraga, sosial, dan seni budaya pun dilarang. Selain itu pelaksanaan Shalat Jumat bagi umat Muslim pun sementara ditiadakan. Tak hanya itu, semua dunia usaha diwajibkan tutup, kecuali supermarket pasar, minimarket, dan toko sembako. Seorang WNI lainnya yang merantau di Negeri Jiran, Agus Setiawan juga berpendapat bahwa pembatasan pergerakan atau lockdown ini efektif untuk meminimalisir penyebaran virus corona dengan syarat seluruh warga harus patuh. Selain itu Agus menganggap pemerintah Malaysia cukup professional dan transparan terkait penanganan wabah corona ini, salah satunya dengan melaporkan setiap kasus bahkan yang masih dicurigai.