Kediri, Liga178 News – Sebagai kota yang dikenal dengan tahunya warga Kota Kediri melakukan berbagai inovasi makanan berbahan dasar tahu. Seperti yang dilakukan oleh warga Kelurahan Tinalan Kota Kediri.

Salah satunya varian makanan baru tersebut adalah cokelat tahu. Ide untuk memproduksi cokelat tahu ini tercetus dari sekumpulan wanita dan remaja putri yang masih berstatus pelajar setingkat SLTA pada awal Mei 2019 silam.

Seperti yang diutarakan oleh Mei Ratna Sari (24), salah seorang remaja putri yang ikut mengembangkan kuliner tahu cokelat ini.

“Awalnya kita sebelumnya sudah ada pabrik tahu, terus kemudian kita dapat Hibah dari Dikti melalui Uniska (Universitas Islam Kadiri). Uniska mencetuskan kampung tahu ini, kita berusaha mengelolah untuk membuat coklat tahu,” jelas Mei. Sabtu (29/2/2020).

Lebih lanjut Mei menjelaskan, cokelat tahu yang ia buat bersama para temannya ini rasanya tidak kalah dengan produk cokelat mete buatan pabrik.

“Gimana mas rasanya, sama kayak cokelat mete kan?, ” tutur Mei kepada detikcom saat mencicipi cokelat tahu. Ketika dicicipi memang rasanya manis renyah tidak beda jauh dengan cokelat mete buatan pabrik.

Hal ini karena bahan utama berupa tahu kuning dipotong dadu kecil. Kemudian potongan tahu itu digoreng garing dan ditiriskan. Dalam cetakan cokelat, dituangkan cokelat leleh kemudian diberi isian tahu kecil yang renyah dan ditutup dengan cokelat leleh. Teksturnya jadi renyah gurih dengan balutan cokelat yang lembut legit.

Proses pembuatan coklat tahu membutuhkan waktu kurang lebih antara 1 sampai 2 jam. Bahan 1 kilogram cokelat dan 3 potong tahu bisa dibuat menjadi 27 buah cokelat tahu. Satu kotak dijual seharga Rp 10 ribu berisi 4 batang cokelat tahu.

Mei mengaku, keterampilan yang ia miliki bersama para temannya itu ia peroleh setelah mengikuti kursus keterampilan dari Dikti. Tidak hanya dibekali cara memproduksi cokelat tahu, mereka juga dilatih untuk mengelola ampas tahu agar bisa dimasak menjadi krupuk yang higienis dan gurih. Disamping belajar memasak mereka juga diajarkan membuat sovenir oleh-oleh khas Kediri.

Makanan cokelat tahu dipasarkan secara online dan untuk sementara ini dititipkan disalah satu outlet yang setiap harinya menjual produk makanan dan minuman oleh-oleh khas Kediri.

Karena produk yang dijual masih tergolong baru, cokelat tahu ini masih dalam proses pengenalan. Diluar itu, Mei mengaku dirinya juga pernah menerima pesanan sebanyak 180 buah untuk dikirim ke Jakarta.

” Kita mulai pasarkan dengan sistem online sama kita titipkan ada di toko Tinalan. Kebanyakan pembeli masih teman dekat, terus dibawa oleh-oleh ke Ambon, Jakarta. Selanjutnya dari yang diberi oleh-oleh lantas suka, kemudian beli lagi dan kita produksi lagi,” imbuh Mei.

Kendala yang dihadapi mereka saat ini karena belum memiliki tempat sendiri yang resprentatif untuk produksi. Sementara waktu mereka berenam terpaksa harus menumpang di salah satu tempat pemilik outlet. Meski demikian, mereka sudah memiliki peralatan produksi. Seperti wajan antilengket yang dipergunakan untuk tempat penggorengan tahu, mangkok almunium untuk melelehkan cokelat, cetakan danpembungkus almunium foil.

Keuntungan hasil dari menjual produk coklat tahu tersebut, tidak langsung dibagikan kepada mereka. Melainkan disimpan lebih dulu dipergunakan untuk biaya produksi selanjutnya.