Jakarta – Komite Penghapusan Bensin Bertimbal ( KPBB ) telah merilis hasil pengamatan kendaraan bermotor yang melintas di DKI Jakarta dimana dalam beberapa hari kebelakang. Dimana pada hasil tersebut ditemukan dan terungkap penyebab polusi tertinggi di Jakarta disebabkan oleh kendaraan bermotor yaitu Sepeda Motor.

Direktur Komite Penghapusan Bensin Bertimbal sendiri Ahmad Safrudin atau akrab disapa Puput mengatakan untuk perhitunganya sendiri berdasarkan aturan Menteri Lingkungan Hidup.

“Dasar perhitunganya peraturan Menteri no. 12 tahun 2010 tentang perhitungan emisi pencemaran udara atau Polusi untuk pemerintah daerah jadi Menteri lingkungan sudah membuat guidline cara menghitung emisi, kita mengikuti acuran tersebut,” Jelas Puput ketika ditanyai untuk berita tersebut dikantornya Sarinah pada hari Jumat 16 Agustus 2019..

Kita survei misalnya traffic counting, kita check beberapa ruas jalan. Flownya tiap hari berapa mobil kemudian kita interview si driver atau pengendara sepeda motor, per hari rata-rata habis berapa liter bensin dan itu kita interpolasikan menjadi data seluruh kota. Tentunya tidak mudah ngumpulin data-data tersebut,” kata Puput.

Baca Juga : Membatasi Kendaraan di Jakarta, Demi Udara Bersih

Puput sendiri menyebut populasi kendaraan yang terus membludak turut berpengaruh terhadap kondisi udara di Jakarta. Tercatat sekitar 20juta unit kendaraan lalu Lalang di wilayah Jakarta pada setiap harinya. Dimana dari jumlah tersebut tercatat hampir sekitar 15juta semuanya berkendaraan roda dua, Dan sisanya sekitar 5 juta itu kendaraan roda empat.

Jadi dapat disimpulkan untuk penyebab Polusi di Jakarta di kuasai oleh Sepeda Motor dimana untuk persentasenya mencapai 44.53 persen. Kita dapat menghitungnya dengan mengkalkulasi jumlah kendaraan bermotor yang beroperasi di wiliyah DKI Jakarta. Permasalahanya itu sendiri kendaraan bermotor tidak hanya dari DKI Jakarta saja, Jadi dalam konteks ini termaksud hitungan pada perbatasan masuknya kendaraan commuter dari Bodatebak ke Jakarta.