Jakarta, Liga178NewsNASA Menemukan lubang hitam baru yang berjarak 30 ribu tahun cahaya. Pada November 2019, Regolith X-Ray Imaging Spectrometer (REXIS)pesawat ruang angkasa Osiris-Rex milik NASA mendeteksi di konstelasi Columba. Pesawat ruang angkasa Osiris-Rex mengumpulkan sampel di asteroid Bennu. Penemuan ini disebut merupakan ketidaksengajaan. “Pemeriksaan awal kami menunjukan tidak ada objek yang sebelumnya masuk dalam posisi itu di luar angkasa” Branden Allen, seorang ilmuwan peneliti Harvard dan pengawas mahasiswa yang pertama kali melihat sumber dalam data REXIS, mengatakan dalam sebuah pernyataan. Menurut NASA, objek bercahaya yang ditangkap REXIS ternyata merupakan lubang hitam X-ray. Hal tersebut pertama kali dikonfirmasi oleh teleskop X-ray Maxi milik Jepang di Stasiun Antariksa Internasional (ISS). “Mendeteksi semburan sinar-X ini adalah momen yang membanggakan bagi tim Rexis. Ini berarti instrument kami berkinerja seperti yang diharapkan dank e tingkat yang diperlukan instrument sains NASA” kata seorang mahasiswa pascasarjana MIT Madeline Lambert. Ledakan X-Ray hanya dapat dilihat dari luar angkasa karena atmosfer pelindung Bumi melindungi planet kita dari X-ray. Atmosfer bumi menghalangi sebagian objek seperti MAXI J0637-430 dengan andal adalah di ruang angkasa. ISS dan teleskop orbital adalah bagian penting dari upaya tersebut. Tujuan dari instrument Rexis adalah untuk melatih generasi ilmuwan dan insinyur berikutnya dalam pencipataan dan pengoperasian perangkat angasa luar angkasa. Meski NASA melihat lubang hitam pertama kali, lubang hitam tersebut dinamakan MAXI J0637-430 karena NASA terlambat mengklaim bahwa objek tersebut adalah lubang hitam.