Jakarta – Gaji Rp 8 Juta untuk Fresh Graduate yang sudah menjadi sorotan para netizen warga net. Melalui unggahan Insta story yang viral, seseorang yang mengaku lulusan Universitas Indonesia tersebut merasa gaji Rp 8 juta masih terlalu kecil untuk almamaternya. Menurut pakar HRD Pambudi Sunarsihanto, sebenarnya gaji Rp 8 juta bukan tidak mungkin diterima para pemula kerja. Tapi tentunya para fresh graduate harus memiliki kemampuan dan karakter tertentu untuk bisa diberi gaji besar. Berikut lima di antaranya.
Langsung digaji tinggi di awal karier bukan hal yang tak mungkin. Menurut Chairman ASEAN Human Development Organization, Pambudi Sunarsihanto, penghasilan fresh graduate sekarang bisa berkisar Rp 4 hingga belasan juta. Karena itu, menurutnya gaji Rp 8 juta bukanlah sesuatu yang terlalu berlebihan asal orang tersebut memang kompeten. Dalam unggahan Facebook-nya, Pambudi pun menjelaskan jika untuk digaji besar, kemampuan intelektual tentu harus diutamakan.
“Terus terang Anda harus pintar, punyai IQ dan IP yang tinggi. Anda harus jauh lebih cerdas dari yang lain. Berarti selain cerdas, Anda juga harus belajar keras, agar nilai tetap jauh di atas rata rata,” ungkap pria yang berprofesi sebagai HR Director di sebuah perusahaan multinternasional itu.
Pambudi melanjutkan bahwa kemampuan untuk berkomunikasi sangatlah penting karena kita umumnya tak akan bekerja sendiri. Selain untuk bekerja sama dalam satu tim, keandalan berkomunikasi juga dapat digunakan untuk mempengaruhi orang lain. Dikatakan jika fresh graduate harus belajar mengerti dan memahami kemauan orang sekaligus mempengaruhi mereka agar proyek berjalan lancar. “Sering-seringkah presentasi sejak kuliah dan sejak awal karier Anda. Practices make perfect,” kata Pambudi.
Selain IP dan IQ tinggi, kemampuan menganalisa dan memecahkan masalah adalah faktor yang bisa mendatangkan gaji besar untuk fresh graduate. Meski baru keluar universitas, seseorang yang berpenghasilan tinggi biasanya dituntut untuk dapat memahami masalah dan menemukan solusinya. Pambudi menyarankan agar para mahasiswa mulai mencari kursus tambahan dan mengambil sertifikasi internasional dalam bidang yang ingin ditekuni untuk mengasahnya.
Setiap pekerja memiliki tugasnya masing-masing. Agar target perusahaan bisa tercapai dibutuhkan kemampuan untuk bekerja sama yang baik. Karena itu, sebaik-baiknya seorang pekerja dalam menjalani tugas tidak akan maksimal jika tidak tahu cara bekerja sama. “Anda hanya bisa berhasil kalau kolega membantu Anda dan agar mereka membantu Anda, Anda juga harus banyak bertemu mereka, mengerti mereka, dan membantu mereka,” katanya.
Menurut Pambudi ini adalah faktor yang paling penting. Sebagian orang mungkin tidak pintar sejak awal namun kemampuan untuk berkembanglah yang menjadikan mereka sukses pada akhirnya. Dikatakan jika perusahaan akan merekrut orang-orang yang nantinya berpotensi untuk menjadi pemimpin. Karena itu, kecerdasan untuk bisa berkembang sangat dibutuhkan.
“Mereka merekrut anda untuk dididik menjadi seorang business leader di masa depan bahkan kalau perlu untuk mencetak CEO,” kata Pambudi. “Artinya apa? Leadership menjadi faktor yang sangat penting selain kompetensi di atas. Mereka akan mengetes Anda dari kepemimpinan dan potensi Anda untuk dipromosikan ke level yang jauh lebih tinggi.
“Latihlah diri Anda untuk meningkatkan kemampuan mengendalikan emosi (memahami diri sendiri, memahami orang lain, mengontrol diri sendiri dan mempengaruhi orang lain). Ikutilah banyak kegiatan dan aktivitas kampus untuk membiasakan dan melatih Anda dengan hal-hal ini,” ujarnya.