Jakarta, Liga178 News – Harga minyak dunia turun lebih dari 2 persen pada perdagangan. Pasar merespons kenaikan stok minyak amerika serikat ( AS ).
Harga minyak mentah berjangka (AS) west texas intermediate (WTI) bertengger di level US$58,11 per barel atau terkoreksi 2,1 persen. Sedangkan brent turun 1,5 persen menjadi US$63,6 per barel.
Badan administrasi informasi energi AS (EIA) memaparkan stok minyak di negeri paman sam nai 1,1 juta barel pekan lalu. Realisaasi itu berbanding terbalik dengan prediksi analis yang menilai harga minyak akan turun hingga 2,5 juta barel.
Selain itu, harga Minyak juga tertekan setelah bank sentral AS federal reseve memangkas suku bunga acuan sebanyak dua kali tahun ini.
Sementara itu, kenaikan harga minyak juga dipengaruhi komitmen arab Saudi untuk mengembalikan produksi seperti semula. Sebeleumnya serangan pesawat tanpa awak (Drone) terhadap dua fasilitas perusahaan Saudi Aramco, telah hadir memangkas kapasitas produksi minyyak arab Saudi mencapai 50 persen.
Serangan itu juga sempat membuat harga minyak melonjak lebih dari 10 persen. Namun, harganya kembali anjlok setelah Menteri energi arab Saudi pangeran abdulaziz bin salman menyatakan kerajaan telah mengembalikan pasokan minyak kepada pelanggan seperti sebelum terjadi serangan
“serangan itu merupakan eskalasi yang jelas dalam keterangan timur tengah yang sedang berlangsung. Rillis stok minyak akan menentukan pergerakan harga di masa depan,” ungkap studi kajian & internasional.
Pihak arab Saudi menyebut rata-rata produksi Hasil Tambang minyak negara itu pada September dan oktober 2019 diprediksi menjadi 9,89 juta barel per hari ( bph ) dan 12 juta barel per hari pada akhir bulan depan. Angka itu sesuai dengan kapasitas produksi minyak arab Saudi sebelum serangan pekan lalu.
Presiden AS Donald trump mengatakan bahwa republic islam adalah dalang di balik serangan fasilitas minyak milik arab Saudi. Dalam hal ini, arab Saudi memang dikenal sebagai sekutu dekat AS.
