Jakarta – Jorge Lorenzo belum mau memikirkan masa depan setelah kontraknya berakhir dengan Repsol Honda di akhir 2020. Lorenzo cuma ingin fokus memperbaiki performanya.
Tidak bisa dipungkiri bahwa rider Spanyol itu sedang menjalani musim terburuknya di kelas premier. Lorenzo duduk di peringkat 19 klasemen MotoGP dengan perolehan 30 poin, setelah gagal menembus 10 besar di sepanjang musim.
Situasi menjadi lebih buruk bagi Lorenzo karena dihinggapi cedera silih berganti sehingga kesulitan menjinakkan tunggangannya RC213V.
Jelang balapan terakhir MotoGP 2019 di Valencia, Lorenzo mesti mulai memikirkan tentang musim depan yang memungkinkan menjadi kesempatan terakhirnya di pabrikan Jepang itu. Jika tidak ada peningkatan signifikan, Lorenzo sangat memungkinkan didepak, bahkan digadang-gadang akan pensiun usai 2020.
Dalam wawancaranya dengan Crash, Lorenzo mengaku siap memperjuangkan tempatnya di Honda. “Anda tidak bisa memikirkan untuk mendapatkan buah apel ketika pohonnya saja belum siap di tanah,” kata Lorenzo.
“Segalanya akan datang di waktu yang tepat kok. Kupikir kalau hasil-hasilnya meningkat pesat dan Honda akan gembira dan aku juga akan gembira, jadi akan mudah menambah kontrak.”
“Hal itu berlaku untuk siapapun. Kalau tidak seperti itu, maka kedua pihak akan mengambil arah yang berbeda. Itu adalah hal logis di olahraga ini. Tapi Anda tidak bisa memikirkan tentang apa yang akan terjadi dalam tiga, lima, atau bahkan tujuh bulan. Tidak sepadan.”
“Terutama ketika aku sedang kesulitan untuk mendapatkan hasil-hasil bagus. Jadi aku harus fokus untuk tampil jauh lebih baik dengan Honda, dan itulah yang kuusahakan.”
