Jakarta, Liga178 News – Saat naik pesawat, kita akan mengalami turbulensi. Sebenarnya seberapa bahayanya sih turbulensi itu?

Baru-baru ini, heboh video turbulensi parah di pesawat. Dalam videonya terlihat, seorang pramugari sedang menghidangkan makanan dan minuman. Sepersekian detik, turbulensi mengguncang kabin hingga membuat pramugari itu terpental.

Makanan dan minuman yang dipegangnya juga ikut tumpah, mengenai penumpang. Waduh!

Conde Nast Traveler, turbulensi merupakan hal yang wajar saat pesawat mengudara. Turbulensi adalah perubahan kecepatan aliran udara yang membuat pesawat tergoncang. Perubahan kecepatan aliran udara tersebut terjadi karena banyak faktor seperti angin, badai, kecepatan pesawat sendiri, gumpalan awan, hingga berdekatan dengan kawasan pegunungan.

Jika diibaratkan begini, turbulensi itu bagaikan lubang di jalan raya. Saat kita naik kendaraan dan menghempas lumbang tersebut, badan kita pasti tergoncang.

Yang harus diingat, kadang turbulensi terasa begitu kecil goncangannya. Namun bisa juga, goncangannya begitu besar.

Turbulensi pasti terjadi dalam suatu penerbangan pesawat, tapi penumpang jangan khawatir. Turbulensi tidak berbahaya.

Sebabnya, pilot sudah terlatih untuk menghadapi turbulensi. Pilot pun sudah tahu kapan akan terjadi turbulensi, karena mendapat informasi cuaca terlebih dulu. Pilot juga akan dengan cermat mempelajari pola cuaca di rute yang akan dilewati.

Patrick Smith, penulis ‘Ask the Pilot‘ dan ‘Cockpit Confidential‘ yang juga pernah bekerja sebagai pilot menjelaskan, pesawat sudah dirancang sebaik mungkin untuk menghadapi turbulensi. Kecelakaan pesawat karena turbulensi pun minim.

Pesawat-pesawat sudah dirancang untuk menghadapi turbulensi yang keras sekalipun,” katanya.

Memang, tak ayal ada penumpang yang takut turbulensi. Kadang sampai deg-degan, cemas, hingga sesak nafas yang disebabkan oleh kepanikannya sendiri.

Ron Nielsen, seorang mantan pilot dan sudah bekerja puluhan tahun di industri penerbangan memberi trik bagi penumpang yang takut turbulensi. Caranya, ganggu pemikiran Anda sendiri!

Kalau misalnya dia biasa menulis dengan tangan kanan, coba menulis dengan tangan kiri. Atau jika biasanya suka baca novel fiksi, maka coba baca koran. Saat itulah otaknya akan bekerja ekstra keras pada apa yang dia lakukan, karena hal-hal yang belum atau jarang dilakukannya,” paparnya.

Satu yang pasti, jika awak kabin menyuruh memakai sabuk pengaman (seat belt) maka sebaiknya penumpang mematuhinya. Pun jika tanda sabuk pengaman dinyalakan, Anda diharuskan untuk memakai sabuk pengaman.

Sebabnya, arahan tersebut berasal dari pilot dan dia sudah memperhitungkan akan ada turbulensi. Makanya, jadi penumpang pesawat yang baik dan patuhi segala aturan ya!