Liga178 News, Pada hari Senin (23/12/19), dinyatakan bahwa PGI tidak boleh merayakan Natal 2019 di Sumbar. PGI kemudian mengirim surat ke Jokowi.

Didalam surat yang di tuliskan oleh Majelis Pekerja Harian PGI, PGI meminta perhatian Jokowi mengenai pelarangan perayaan Natal 2019 di Sumatera Barat, khususnya di Sungai Tambang, Kabupaten Sijunjung, dan Jorong Kampung Baru, Kabupaten Dharmasraya.

“Kami mendesak Bapak Presiden untuk mengambil tindakan Concrete yang memungkinkan masyarakat di kedua kabupaten tersebut, serta daerah – daerah lainnya, untuk dapat merayakan Natal dalam bentuk Ibadah bersama,” tertulis surat yang ditanda tangini Ketua Umum PGI, Pdt. Gomar Gultom dan Sekertaris Umum PGI, Pdt. Jacklevyn F. Manuputty pada Senin (23/12).

Selain itu, PGI mengungkapkan betapa menyesalnya mereka dikarenakan beberapa Pejabat Pemerintah yang mendalilkan bahwa seolah tidak ada larangan tersebut telah menyatakan sebaliknya dan melarang perayaan Natal.

Larangan Natal ini merupakan hal yang biasa akan tetapi untuk kali ini unsur politik dan agama kali ini membuat perjanjian antara dua agama berbeda menjadi rusak dan tidak harmonis. “Kami menyaksikan upaya pemelintiran fakta oleh sementara pejabat dengan menggunakan kata – kata ‘kesepakatan bersama’ dan ‘pelaksanaan ibadah Natal diperbolehkan apabilan di rumah ibadah resmi yang memiliki izin dari pihak terkait’.”

Selain itu, jika masyarakat dan pemerintah setempat tidak memperbolehkan pelaksanaan ibadah Natal di rumah dan hanya memperbolehkannya di gereja yang memiliki izin oleh pihak terkait, maka PGI meminta agar pemerintah memberikan izin tersebut dan memfasilitasi tersedianya gereja.

Menurut Presiden Jokowi, ibadah untuk agama masing – masing adalah hal konstitutional yang berhak dimiliki oleh semua kalangan, oleh karena itu hal ini masih diperbincangkan baik – baik oleh Kanwil Kementerian Sumatera Barat, Hendri, agar bisa menemukan solusi yang bisa menguntungkan kedua belah pihak.

Ada kalanya jika ingin mempublikasikan sesuatu apalagi terhadap permasalahan agama, disarankan untuk tidak membuat janji palsu dikarenakan hal ini bukan lagi menyangkut apa yang harus dilakukan akan tetapi menyangkut apa yang kita harus percaya, terlebih lagi unsur politik dari pemerintahan hanya akan membuat permasalahan menjadi rumit karena pandangan politik tidak sepenuhnya bisa berpihak kepada semua pihak, melainkan jika Agama tersebut menghasilkan sesuatu yang bermanfaat untuk negara, maka apa yang kalian percayai belum tentu dipikirkan oleh unsur politik, oleh karena itu jangan pernah membawa unsur politik ke Agama karena hasilnya hanya akan saling menyalahkan.

Selamat Natal 2019 dari Liga178 News.